Bagaimana seseorang tahan berjam -jam bekerja seolah
tak mengenal lelah? Apa pula rahasia pekerja rig lepas
pantai yang meninggalkan anak istri bertarung dengan
angin dan badai? Bagaimana juga dengan para petani,
nelayan, kuli, sopir angkutan, pekerja berat yang tahan
membanting tulang di tengah terik panas atau dingin
malam? Kekuatan apa yang mendorong mereka begitu
kuat secara fisik dan tangguh secara mental? Sedangkan
di sudut sempit yang lain, banyak orang mengeluh karena
persoalan yang tak lebih besar dari ujung kuku.
Kekuatan itu bernama cinta. Cinta yang melahirkan
harapan dan pengabdian bagi kepada siapakah mereka
mempersembahkan hasil kerja mereka; kepada keluarga
nun jauh disana; kepada masyarakat banyak yang
membutuhkan karya mereka; kepada alam yang
mengasuh mereka; kepada masa depan kehidupan yang
sejahtera; atau kepada hati tempat cinta itu mengalir.
Bila anda berkeluh kesah hanya karena harus
memperpanjang waktu kerja anda beberapa jam saja,
maka kenanglah punggung
bungkuk seorang kakek yang menarik sampah kota ini.
Beliau memiliki sesuatu yang ia cintai, yang kepadanya ia
ulurkan kerja. Kepada beliau kita belajar tentang
pengabdian atas nama cinta.
Kamis, 11 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar